Dibalik diam Diana .

Torehan awan ceria dif ajar itu memupuk dalam – dalam keinginan Diana untuk turut larut dalam hujan seperti biasanya . tanpa banyak bicara dan larut dalam seruan membisu ia poleskan bedak tipis-tipis diwajah putih pucat dihiasi peluh keringat . dengan merapikan sedikit tatanan poni samping nya , ia bergegas seperti ada yang menunggu . drrttt..drrrtt..terasa getaran pesan masuk makin memburu jantung Diana . dengan penuh harap ia buka perlahan pesan itu dengan hati yang tak karuan .

“Diana , maaf tidak bias datang menemuimu lagi . ada urusan sangat penting yang tidak bisa ditunda . maaf untuk kesekian kalinya “

Dengan jantung yang rasanya sudah sampai di titik akhir , dan wajah suram menahan bendungan kesedihan yang mendalam , ia mencoba menghubungi iara , sahabat setianya . “ ra ,seperti biasa .” dengan kalimat singkat dan padat Diana menutup telefon tanpa berbasa-basi lagi . dibukanya jaket merah muda nya yang membuatnya semakin gerah disaat ia geram . fikiran nya sudah tak dapat dimengerti lagi . hatinya kacau , kecewa , namun tetap memaklumi .sesaat setelah Diana membaringkan tubuhnya dikasur , iara mengetuk pintu kamar Diana . dibuka nya pintu kamar . wajah iara tampak geram bercampur kesal , dengan kasarnya ia mencaci maki . Diana hanya bisa diam dan tersenyum sengit . sesekali mengenang memori lalu menunduk dan memeluk boneka lembut kesayangan nya . ada yang mengganggu naluri fikiran dan perasaan nya hingga tersirat sesuatu untuk ..

( bersambung .. )

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 komentar:

Posting Komentar